Kalian mungkin sering mendengar kata pensiun, yang dimaksud Pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena
usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan
sendiri (pensiun muda/dini). Seseorang yang pensiun biasanya hak atas dana pensiun atau pesangon. (sumber: http://id.wikipedia.org)
Apabila ada seseorang yang bertanya kepada anda, apakah anda bisa pensiun sekarang? Mungkin banyak yang menjawab TIDAK. Kecuali mungkin beberapa diantara anda yang memiliki warisan yang "tidak habis untuk tujuh turunan" bisa untuk pensiun sekarang juga. Tahukah anda dalam hidup kita lebih banyak menggunakan uang untuk biaya hidup daripada mencari/ mengumpulkan uang, logika nya sebagai berikut: Kita semua sebagian bekerja setelah lulus kuliah sekitar umur 22-23 tahun, pada awal bekerja gaji pasti akan terbatas karena kita belum punya pengalaman kerja (fresh graduate) untuk periode awal kita sudah mandiri tanpa menerima tambahan biaya dari orang tua/ saudara pasti sudah cukup membanggakan. Biasanya kita mulai lebih baik pendapatannya setelah bekerja 1-2 tahun, kita ambil contohnya di umur 25 tahun. Jadi di usia 25 tahun bisa kita anggap mulai serius untuk mengumpulkan uang selain untuk biaya hidup juga untuk membantu keluarga dan juga sebagian ditabung, tabungan yang harus disiapkan dari awal adalah Dana Darurat. Kita pensiun rata-rata usia 55 tahun sama seperti sebagian besar perusahaan membatasi karyawan untuk pensiun pada umur 55 tahun. Di Indonesia usia harapan hidup sekitar 75 tahun, anda bisa juga tanya kakek/nenek/ buyut anda pada umur berapa mereka meninggal untuk mengetahui harapan hidup anda.
Perlukah menyiapkan Dana Pendidikan? Anda tentu tahu pendidikan yang baik memerlukan dana yang tidak sedikit, pendidikan anak sekarang ini menjadi prioritas utama dalam setiap keluarga, sebagian besar orang tua tentu ingin anaknya bisa mendapatkan pendidikan terbaik atau setidaknya lebih baik dari pada orang tuanya dapatkan.
Biaya pendidikan harus disiapkan sedini mungkin pada saat usia anak masih semuda mungkin agar orang tua lebih mudah dan waktu lebih lama untuk mengumpulkan dana tersebut agar pada saat dibutuhkan sudah tersedia dan dalam jumlah yang aman. Setelah anda menyiapkan Dana Darurat, Kartu Jaminan Kesehatan, Perlindungan Aset dan Perlindungan Keluarga, anda perlu memikirkan Dana Pendidikan anak anda.
Banyak orang tua percaya pendidikan yang baik merupakan warisan paling berharga dari pada harta benda yang bisa habis dalam sekejap, pendidikan yang baik juga salah satu hal yang bisa meningkatkan taraf hidup seseorang, jadi pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Bagaimana untuk menghitung kebutuhan dana pendidikan anak?
Apakah yang dimaksud dengan Perlindungan Keluarga?
Contoh, Pak Joko bekerja di perusahaan A, pengeluaran keluarga per bulan sebesar Rp10jt, saat ini anak yang paling kecil Jaka berumur 4 tahun. Suatu ketika atasan Pak Joko di perusahaan A menyuruh training di luar negeri selama 3 bulan, secara rutin Pak Joko tetap harus memberikan nafkah keluarga setiap bulan sebesar Rp10jt walaupun Pak Joko tidak bersama keluarga dia harus tetap mengirim dana tersebut.
Misalnya suatu hari bukan atasan Pak Joko di perusahaan A yang menyuruh tugas luar kota, tetapi atasan kita semua yang Maha Kuasa memberikan tugas selamanya di surga. Apakah pengeluaran keluarga Pak Joko berhenti? Jawabannya pasti TIDAK, jadi siapa yang akan memberikan nafkah keluarga. Dana Darurat hanya dapat digunakan selama 3-6 bulan ke depan, apabila sudah memilki Perlindungan Aset masih harus mencukupi untuk kebutuhan hidup per bulan.
Bagaimana dengan Jaka? Untuk mencapai umur mandiri secara financial umur 21 tahun jadi masih 17 tahun lagi. Apakah ada yang akan mencukupi kebutuhan hidup keluarga Pak Joko setiap bulan. Mungkin Bu Joko bisa mencari pengganti Pak Joko untuk membantu nafkah keluarga, tetapi apakah Jaka atau ayah angkatnya bisa menerima dan cocok satu sama lain?
Apa yang dimaksud dengan perlindungan aset? Perlindungan aset adalah suatu proteksi untuk semua aset yang kita miliki yang sudah disiapkan sebelumnya apabila kita menghadapi musibah yang membutuhkan biaya besar, lebih besar dari pada Dana Darurat yang ada, kita tidak perlu hingga menjual aset yang ada hanya untuk menutupi biaya musibah tesebut.
Untuk sakit yang umum yang tidak membutuhkan biaya terlalu besar masih bisa di tutup menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan tetapi apabila kita mengalami musibah terkena penyakit kritis seperti kanker, jantung, stroke dll memerlukan biaya ratusan juta atau mungkin milyaran rupiah. Penyakit kritis biasanya dilalui seseorang selama 5 tahun, apakah sembuh/ normal atau mungkin dipanggil yang Maha Kuasa. Apabila terkena penyakit kritis memerlukan perawatan khusus/ operasi/ obat khusus yang tidak murah serta biasanya apabila seseorang terkena penyakit kritis harus istirahat total selama perawatan/ pemulihan. Bagaimana dengan kebutuhan untuk tempat tinggal, kendaraan atau harta lain yang sudah dikumpulkan selama bertahun-tahun habis dalam waktu singkat karena tidak ada perlindungan aset, seluruh keluarga akan menanggung beban tersebut.
Apakah Kartu Jaminan Kesehatan? Kartu Jaminan Kesehatan adalah sebuah kartu yang bisa digunakan untuk mengganti semua biaya RS tanpa perlu mengeluarkan uang lagi. Sekarang ini sudah ada kartu yang dipersiapkan oleh pemerintah, tetapi kartu tersebut ada batasannya karena bersifat massal untuk masyarakat umum.
Masing-masing pribadi berbeda kebutuhannya, misalnya untuk kelas di masing-masing RS, apakah anda bersedia berbagi ruangan dengan orang lain? Berbagi kamar mandi/ toilet? Berbagi saluran TV? Toleransi dengan pengunjung/ penjaga pasien lain yang berisik (mengobrol/ suara HP/ dengkuran, dll)? Apakah anda peduli dengan keluarga yang akan menemani, akan tidur berdesakan bahkan tidur di lantai/ kursi? Kartu dari pemerintah tentu saja tidak memberikan kelas VIP atau kelas I yang hanya diisi satu-dua orang saja per kamar.
